Kisah Hunkwee Buatan Ibu

Bagi Anda seumuran saya, pasti tahu hunkwee. Ya, makanan ringan ini terbuat dari tepung mirip agar-agar. Kalau agar-agar warnanya bening, permukaannya rata, dan teksturnya kenyal, hunkwee lebih keruh, jemek, dan tidak rata.

Soal rasa, menurut saya, masih jauh enak agar-agar. Hunkwee baunya khas yang kadang membuat anak kecil enggan melahapnya.

Seingat saya, tahun 1990-an, hunkwee lebih murah daripada agar-agar. Alhasil, banyak ibu-ibu pilih hunkwee ketimbang agar-agar. Alasannya? Apalagi kalau bukan ngirit ;)

Ibu saya termasuk yang suka beli hunkwee daripada agar-agar. Kenyataan ini membuat saya mirip Sinchan yang benci paprika :D qiqiqi...

"Kok bikin hunkwee lagi sih Bu, bukan agar-agar?" tanya saya keki.

"Adanya hunkwee. Kalau gak mau, gak usah protes," tegas ibu.

Wah berat. Ingin makan agar-agar gambar walet malah dikasih hunkwee gambar kura-kura. Ya, apa boleh buat. Dimakan aja, meski gak lahap. Kata Om Tukul, tombo pingin :D qiqiqi...

Itulah sepenggal kisah anak-anak zaman dulu. Sering kali tak bisa menikmati makanan kesukaan. Faktor ekonomi membuat keinginan beda dengan kenyataan.

Lain halnya anak-anak sekarang. Sukanya makanan impor cepat saji. Dikasih jajan pasar geleng kepala. Dikasih telo, pohong, mbote, bentul, tiwul, gatot, blendung, getuk, gembili, nolak mentah-mentah.

"Cuih, makanan apaan nih? Gak enak blas," kata anak-anak alay.

Menurut saya, anak-anak seperti ini harus dibuatkan hunkwee. Bila perlu gak usah dikasih gula. Biar tahu rasa. Tapi, ngomong-ngomong belinya di mana ya? :D

sumber : Langsung enak

Belum ada Komentar untuk "Kisah Hunkwee Buatan Ibu"

Posting Komentar

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel